Sunday 28 February 2010

Reaksi kimia yang membuat logam rapuh dan rusak.

Reaksi kimia yang membuat logam rapuh dan rusak.

Karat merupakan hasil korosi. Sedangkan korosi merupakan suatu reaksi kimia pada bahan-bahan logam yang permukaannya kontak langsung dengan air dan oksigen. Oksidasi nama proses tersebut. Cairan asam, basa, garam, amoniak, belerang, dan nitrat merupakan beberapa unsur penyebab terjadinya korosi.

Efek korosi bersifat merembet dan meluas. Artinya, bila suatu sisi benda logam telah karat, maka sisi lainnya akan turut berkarat di kemudian hari. Karat juga bersifat merusak. Coba kamu perhatikan kabel atau komponen-komponen konduktor radio yang terkena karat, maka fungsi radio itu dapat terganggu.

Besi atau logam yang berkarat bersifat rapuh, mudah larut, dan bercampur dengan logam lain, serta bersifat racun. Hal ini tentu berbahaya dan merugikan. Jika berkarat, besi yang digunakan sebagai fondasi atau penyangga jembatan menjadi rapuh sehingga mudah ambruk.

Maka itu, alat-alat produksi dalam industri makanan dan farmasi tidak diperkenankan menggunakan logam yang mudah berkarat. Sebab karat mudah larut dalam makanan, obat-obatan, atau senyawa kimia yang akan diproduksi.

Kecepatan korosi bergantung pada tingkat kelembapan suatu lingkungan dan bahan dasar logam. Sedangkan mengantisipasi karat dapat dilakukan dengan cara modifikasi lingkungan, misalnya dengan cara mengecat atau mengatur kelembapan lingkungan dengan menggunakan alat pendingin ruangan (air conditioner). Bisa juga dengan modifikasi bahan dasar logam dengan mencampur atau melapisi dengan logam anti karat. nala dipa

Rencana Foto :
1. Gambar tempat pengepulan besi tua atau tempat penumpukan kendaraan-kendaraan tua seperti di Amerika itu lohhhh.





Baja Anti Karat

Logam yang dilapisi krom tidak akan pernah berkarat.

Baja tahan karat (stainless steel) adalah senyawa besi yang mengandung 10,5 persen krom. Lapisan krom dapat menghalangi proses oksidasi besi atau pengaratan. Komposisi baja tahan karat terdiri dari besi, krom, mangan, silikon, karbon, dan nikel dalam jumlah tertentu. Komposisi ini pertama kali ditemukan oleh ahli logam (metalurgi) berkebangsaan Prancis bernama Pierre Berthier pada 1821.

Kemudian, pada akhir 1890-an, seorang ilmuwan Jerman Hans Goldschmidt menyempurnakan komposisi penggunaan krom pada baja anti karat. Baja anti karat kemudian baru diproduksi massal oleh sebuah industri besi di Amerika Serikat pada 1912 yang ketika itu dimanfaatkan untuk membuat pelek kendaraan.

Besi biasa, berbeda dengan stainless steel yang permukaannya tidak dilindungi apa pun sehingga mudah bereaksi dengan oksigen dan membentuk lapisan karat. Hal itu terjadi karena lapisan anti korosi itu ibarat sebuah tembok yang menghalangi masuknya oksigen dan air yang dapat menyebabkan berkarat. A-2



BOKS ILUSTRASI I

Beberapa Cara Mengantisipasi Karat

1. Gambar seseorang mengecat pagar. Kalau bisa yang ngecat itu anak-anak ya Rul, tapi ereka sambil ketawa-ketawa…(banyak maunya ..hahahahaha)
2. Ruangan yang dilengkapi pendingin ruangan (Air Conditioner)
3. Gambar pabrik peleburan baja dan beberapa sampel logam-logam anti karat : krom, mangan, silikon, karbon, dan nikel



BOKS ILUSTRASI II

Besi yang Teroksidasi

Air dingin membuat besi lebih cepat berkarat.

Persiapkan sedikit serbuk besi. Serbuk itu bisa kamu peroleh dengan cara mengikir atau menumbuk sebuah paku. Lalu siapkan sebuah wadah kaca dan tabung kaca, dan satu gelas air dingin.

Masukan serbuk besi ke dalam tabung kaca. Goyang sebentar agar serbuk menyatu dan merata di dalam. Lalu isi wadah kaca dengan air dingin. Kalau bisa tinggi air itu sekitar tiga sentimeter. Lalu masukkan tabung berisi serbuk besi itu ke dalam wadah air. Bagian tabung yang terbuka benamkan di dasar wadah. Tunggulah beberapa menit. Maka serbuk besi perlahan akan naik ke bagian atas tabung. Dan kemudian warnanya berubah menjadi kecokelatan.

Mengapa hal itu terjadi? Serbuk besi itu mengalami kontak langsung dengan air dan udara, dua unsur penyebab karat. Proses itu disebut oksidasi. Sehingga serbuk besi dalam seketika menjadi kecokelatan atau berkarat. Oksidasi ini juga terjadi pada buah apel. Setelah kamu gigit, daging buahnya berubah cokelat karena terkena udara. A-2

http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=34442

1 comment: